Beranda > Update > Om Willem

Om Willem

WILLIAM Soeryadjaya telah meninggalkan dunia fana. Karsa dan karya almarhum layak dikenang sebagai keteladanan etika, moral, dan akhlak di dunia usaha. Astra sebagai salah satu kelompok industri terbesar di Indonesia didirikan dan ditumbuhkembangkan oleh William Soeryadjaya. Namun kepemilikan saham perusahaan raksasa itu ikhlas dilepas sang pendiri demi menyelamatkan para nasabah Bank Summa dari petaka ikut bangkrut bersama Bank Summa. Padahal, kebangkrutan Bank Summa akibat kesalahan manajemen investasi yang sebenarnya bukan tanggung jawab Om Willem. Para pimpinan Astra masa kini dengan penuh rasa hormat mengenang kepemimpinan Om Willem yang selalu menjunjung tinggi kejujuran dan ketulusan,mulai dari perlakuan terhadap karyawan, etika bisnis,etika persaingan sampai jujur membayar pajak di masa tidak jujur membayar pajak masih merupakan kelaziman.

Tanggung jawab sosial alias CSR (corporate social responsibility) sudah menjadi bagian melekat pada Astra, jauh sebelum dibicarakan, apalagi diundangundangkan! Nama William Soeryadjaya abadi terukir dengan tinta emas pada lembaran sejarah ekonomi Nusantara sebagai tokoh bisnis dan industri berakhlak! Nama William Soeryadjaya tidak tertera di daftar-hitam kaum pengusaha Indonesia keturunan China yang mencoreng-moreng citra warga Indonesia keturunan China! Sebenarnya saya hanya sekali saja beruntung bisa berjumpa Oom Willem secara pribadi. Di akhir tahun 1970-an abad XX ketika baru saja selesai studi dan mengajar di Jerman, saya menempuh perjalanan kembali ke Tanah Air melalui Bandara Schiphol di Belanda demi tiket kelas paling murah untuk jalur penerbangan Eropa–Indonesia.

Kebetulan saya melihat Om Willem didampingi ajudannya juga akan terbang ke Jakarta.Tentu saja dengan menggunakan fasilitas first class. Saya mendekati sang ajudan untuk merayu barter tempat duduk antara kelas ekonomi saya dengan kelas satu sang ajudan. Saya berani mengambil inisiatif semuluk itu akibat biasanya ajudan jenuh mendampingi semangnya. Ternyata rayuan saya berhasil, sebab pak ajudan lebih senang duduk di kelas ekonomi yang jauh letak dari kelas satu agar sepanjang masa penerbangan yang nyaris satu hari satu malam suntuk bisa tidur nyenyak tidak perlu melayani sang bos! Saya memanfaatkan kesempatan duduk di sebelah William Soeryadjaya untuk menimba ilmu serakus mungkin melalui wawancara bisnis dan industri.

Setelah ngalor-ngidul ngobrol tentang kondisi ekonomi dunia dan Indonesia, saya menggiring wawancara ke arah personal dengan pertanyaan klasik: Bagaimana Om bisa menjadi sukses? Om Willem tertegun sejenak lalu menjawab, Sebenarnya banyak yang lebih pintar, lebih cerdas, lebih tinggi pendidikan, lebih rajin, lebih tekun, lebih profesional, pendeknya lebih hebat ketimbang Om! Jawaban berkisah atas semua alasan klise untuk bisa menjadi sukses itu mengambang akibat didahului kata sebenarnya. Maka saya heran bahkan bingung sebenarnya obrolan mau dibawa ke mana? Untung Om Willem melanjutkan, Tetapi memang tidak banyak yang dianugerahi rahmat dan kurnia Tuhan seperti Om! Sabda William Soeryadjaya tersebut mengilhami saya untuk menggagas karya falsafah 5-I tentang syarat keberhasilan kegiatan apa pun, termasuk bisnis.

Empat I pertama yang terdiri dari informasi, inteligensia, intuisi, inisiatif merupakan rangkaian upaya yang mutlak wajib diperjuangkan oleh manusia, sementara apa boleh buat yang mutlak menentukan keberhasilan atau kegagalan perjuangan manusia akhirnya memang senantiasa dan niscaya adalah faktor I yang terakhir yaitu insya Allah! Selamat jalan, Om Willem !

Iklan
Kategori:Update Tag:
  1. April 11, 2010 pukul 8:11 pm

    Tautan ke blog anda sudah saya pasang.
    salam.

  2. April 14, 2010 pukul 6:41 pm

    Iya mas Thomas, makasih…

  1. April 11, 2010 pukul 8:23 pm
  2. April 27, 2010 pukul 4:11 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: